Biografi | |
---|---|
Kelahiran | 15 Januari 1877 Johnson County (en) |
Kematian | 21 Desember 1956 (79 tahun) Palo Alto |
President of the American Psychological Association (en) | |
1923 – 1923 | |
Data pribadi | |
Pendidikan | Clark University (en) Indiana University (en) Canterbury College (en) |
Kegiatan | |
Spesialisasi | Psikologi |
Pekerjaan | psikolog, dosen, penulis |
Bekerja di | Stanford Graduate School of Education (en) Universitas Stanford |
Murid dari | Granville Stanley Hall |
Murid | Florence Goodenough |
Dipengaruhi oleh | |
Karya kreatif | |
Karya terkenal
| |
Murid doktoral | Catharine Cox Miles (en) , Harry Harlow (mul) , Quinn McNemar (en) dan E. Lowell Kelly (en) |
Keluarga | |
Anak | Frederick Terman (en) |
Penghargaan | |
Lewis Madison Terman (1877-1956) adalah ilmuwan di bidang pendidikan dan psikologi dari Universitas Clark. Di bawah bimbingan Granville Stanley Hall, Dia menerima gelar Doktor Filsafat. Lewis M. Terman berpengalaman sebagai guru, kepala sekolah dan dosen. Lewis bergabung dengan fakultas psikologi Universitas Stanford sampai pensiun pada tahun 1942.
Perhatiannya pada tes mental sepanjang kariernya menjadikan Lewis M. Terman tokoh terkemuka dalam mengembangkan gerakan tes pengujian yang tren. Hasil karyanya yang paling terkena dan digunakan paling luas adalah tes Stanford-Binet tentang intelegensi, yang diiambil dari Skala Intelegensi Binet-Simon tahun 1916 yang direvisi tahun 1937. Hasi karya Lewis yang selanjutnya yang tak kalah terkenalnya, dia mengembangan tes Alpha dan Beta ( tes intelegensi kelompok pertama) yang digunakan dalam klasifikasi prajurit selama Perang Dunia I. Dengan diterbitkannya Tahun 1916 Tes Stanford-Binet, Lewis memperkenalkan istilah kecerdasan intelektual.
Melalui studi komperhensif pertamanya Lewis mengenal anak-anak berbakat untuk mengidentifikasi anak-anak dengan kecerdasan intelektual di atas 140. Dari temuannya dia berkesimpulan anak-anak dengan kecerdasan intelektual yang tinggi cenderung lebih sehat dan lebih bahagia serta lebih stabil daripada anak-anak dengan kemampuan rata-rata. Masih menurut Lewis, anak-anak dengan kecerdasan intelektual yang tinggi lebih berhasil di dalam kehidupan pribadinya dan profesional. Di akhir karyanya dia mendirikan gerakan anak berbakat dan menyediakan program pendidikan khusus bagi siswa yang mampu.[1]